KEPOO
Rabu, 09 April 2014
Perkembangan Ekonomi dan Demografi di Indonesia pada Masa Kolonial
1. Pertumbuhan penduduk
Indonesia pada abad ke-19 dan Awal Abad ke-20
Berdasarkan tingkat kepadatan
penduduk, wilayah di Nusantara dapat dibagi
atas 3 kelompok yaitu :
a. Kelompok berpenduduk padat.
b. Kelompok berpenduduk sedang.
c. Kelompok berpenduduk jarang.
2. Mobilitas Penduduk Indonesia
pada Abad ke-20
A. Migrasi Intern
Berarti perpindahan penduduk dari
satu daerah ke daerah yang lain
dalam satu pulau baik secara
individu maupun kelompok.
B. Migrasi Ekstern
Berarti perpindahan penduduk
dari satu pulau ke pulau lainnya baik
secara berkelompok maupun
sendiri.
C. Kepadatan Penduduk dan Gejala
Sosial-Ekonomi
Rata-rata kepadatan penduduk
Indonesia hanya 31,9 jiwa per
kilometer persegi akan tetapi di
Pulau Jawa saja tingkat kepadatannya
adalah 316,1 jiwa per kilometer
persegi.Sedangkan di luar Jawa
hanya 10,7 jiwa per kilometer
persegi. Antara tahun 1928 dan 1938
diperkirakan perluasan areal
persawahan sebesar 4%, sedangkan
kenaikan jumlah penduduk sekitar
17%.
Dampak lain dari penyempitan
kepemilikan tanah adalah
meningkatnya kaum buruh tani
yang tidak memiliki tanah.
C. Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial
1. Perubahan Struktur Sosial
a. Golongan Eropa dan yang
mempersamakan terdiri dari :
1. Bangsa Belanda dan
keturunannya.
2. Bangsa Eropa lainnya
3. Orang-orang Bangsa lain yang
telah dipersamakan dengan
Eropa karena kekayaan.
b. Golongan Timur Asing
c. Golongan pribumi yaitu bangsa
Indonesia asli.
2. Perluasan Pengajaran dan
Mobilitas Sosial
Mobilitas geografi adalah
perpindahan tempat tinggal yang terwujud dalam
migrasi ekstern maupun migrasi
intern dan urbanisasi. Perluasan pengajaran
baik dalam bidang ilmu dapat
menarik perhatian rakyat.Kemudian dianggap
sebagai alat untuk dapat
memasuki tingkatan hidup baru.
3. Kebijakan Pemerintahan
Kolonial dalam Bidang Keagamaan
Snouck Hurgronje yang telah
mempelajari islam secara merata tiba di
Nusantara pada tahun 1889.Sejak
saat itu politik terhadap islam atas nasihatnya
mulai didasrakan pada
fakta-fakta.Walaupun demikian bebrapa pejabat seperti
Snouck Hurgronje menyarankan
agar sarekat islam diakui pendirinya kaerena
mereka berpandangan bahwa
keberadaan sarekat islam merupakan kebangkitan
suatu bangsa.
4. Kedudukan dan Peranan
Perempuan
Gagasan tentang kemajuan kaum
perempuan itu juga muncul pada diri R.A
Kartini (1879-1904). Gagasan
tersebut
dituangkan dalam surat
pribadinya.
Dalam tulisannya tersebut ia
mengemukakan bahwa kehidupan
wanita sunda melalui 3 periode :
a. Masa kanak-kanak
b. Masa kehidupan patuh
c. Masa penuh pengaruh
Fase berikutnya dari gerakan
wanita
Indonesia diwakili dengan
berdirinya sebuah perkumpulan Putri Mardika.
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA PADA ABAD KE-19 DAN ABAD KE-20
1. KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA SAMPAI TERBENTUKNYA VOC
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN SISTEM BIROKRASI PEMERINTAH VOC DI INDONESIA SEBELUM ABAD KE 19
a. Latar
Belakang Kedatangan Belanda
Pada mulanya
pedagang – pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah
dari Lisabon, Portugis. Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta. Ia
berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis. Akibatnya, Belanda tidak dapat
lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang di kuasai Spanyol. Hal
itulah yang mendorong Belan mulai mengadakan penjelajahan samudra untuk
mendapatkan daerah asal rempah – rempah.
b.
Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun
1594 Claudius berhasil menemukan kunci rahasia pelayaran ke Timur jauh. Cludius
kemudian menyusun peta yang disebut India Barat dan India Timur. Pada tahun
1595 usaha Belanda makin maju dalam mendapatkan peta ke Asia. Seorang Belanda
bernama Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di pulau Jawa yang dari
tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan.
Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama interario yang artinya keadaan di
dalam atau situasi di Indonesia.
Pada bulan
April 1595, Cornelis de Houtman dan Dekeyzer dengan 4 buah kapal memimpin
pelayaran menuju nusantara. Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda – Pantai
Barat Afrika – Tanjung Harapan – Samudera Hindia – Selat Sunda – Banten. Pada
bulan Juni 1596 pelayaran yang dipimpinoleh de Houtman berhasil berlabuh di
Banten. Pada tanggal 28 November 1598 rombongan baru dari negeri Belanda di
pimpin oleh Jacob Van Neck dan Wybrecht Van Waerwyck.
c.
Terbentuknya VOC
Atas
prakarsa dari 2 tokoh Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan Van Olden
Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi
sebuah kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische
Compagnie) / persekutuan maskapai perdagangan Hindia Timur. Voc terdiri dari 17
orang dan membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois
Wittrt. Tujuan dibentuk VOC adalah
1.
Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesame pedagang Belanda untuk
keuntungan maksimal.
2. Membantu
dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. VOC memiliki
satu kelebihan, yaitu tata kerja yang rapi dan terkontrol dalam sebuah
organisasi yang kuat.
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN SISTEM BIROKRASI PEMERINTAH VOC DI INDONESIA SEBELUM ABAD KE 19
a. Politik
Perdagangan dan Kebijakan Pemerintah VOC Pusat-pusat perdagangan yang berhasil
dikuasai VOC antara lain Malaka (1641), Padang (1662), Makasar (1667), dan
Banten (1684). Peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan
antara lain sebagai berikut :
1.
Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi
2. Peraturan
tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
Beberapa Gubernur VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha
dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
1. Jan
Pieterszoon Coen (1679-1629)
Ia dikenal
sebagai peletak dasar imperialisme Belanda
di
Nusantara.
2. Antonio
Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil
memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun 1641.
3. Joan
Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil
memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan Manado.
4. Cornelis
Speelman (1681-1684)
Ia
menghadapi perlawanan bersenjata walaupun tdak berhasil mengalahkan Sultan
Hasanuddin dari Makassar, Trunojoyo di Mataram, dan Sultan Ageng Tirtayasa dari
Banten.
b. System
Birokrasi VOC
Guna
memerintah wilayah Nusantara yang sudah dikuasai, VOC mengangkat seorang
Gubernur Jenderal yang dibantu oleh 4 orang anggoita yang disebut Raad Van
Indie (Dewan India). Dalam melaksanakan pemerintahan, VOC menerapkan system
pemerintahan tidak langsung (indirect rule) dengan memanfaatkan system
feodalisme. Ciri khas feodalisme adalah ketaatan mutlak dari lapisan bawahan
kepada atasannya.Materi Sejarah Kelas XI IPS
c.
Kemunduran VOC
Kemunduran
VOC terjadi sejak awal abad ke 18 disebabkan oleh :
1. Banyaknya
korupsi
2. Biaya
perang yang besar
3.
Persaingan dengan kongsi dagang lain
4. Utang VOC
yang besar
5. Pemberian
deviden kepada pemegang saham walaupun usaha VOC mundur
6.
Berkembangnya Liberalisme
7. Anggaran
pegawai terlalu besar
8.
Pendudukan Prancis atas BelandaVOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799
3. Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.
Pada tahun
1795, Prati Patriot Belanda yang anti Raja, atas bantuan Prancis berhasil
merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf
dan dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
4. Masa Pemerintahan Herman W. Daendles
Pada tahun
1806, Prancis (Napoleon) membubarkan Republic Bataaf dan membentuk Koninkrijk
Holland atau kerajaan Belanda. Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan
berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di Nusantara dan
mengangkat Herman Willem Daendles sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara.
UNSUR INTRINSIK CERPEN
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita
pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra
seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insightsecara lebih luas
dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Sedangkan Menurut
Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek adalahcerita atau parasi fiktif yang dibuat relatif singkat atau pendek.
UNSUR INTRINSIK CERPEN
TEMA
Tema adalah inti ide dasar dari sebuah cerpen. Dari tema tersebut bisa dibangun atau dikembangkan unsur – unsur pendukung lainnya
SETTING
Setting atau biasa juga disebut dengan latar biasanya berupa waktu, tempat, serta suasana yang melingkupi cerita
PESAN
Sebuah cerpen pasti mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Pesan tersebut bisa berbentuk implisit ataupun eksplisit
PENOKOHAN
Penokohan menggambarkan watak – watak para tokoh yang ada dalam cerita
SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang cerpen yang bercerita dengan menempatkan pengarang sebagai orang pertama, orang kedua, orang ketiga, atau bahkan orang yang ada diluar cerita cerpen itu sendiri
ALUR
Pada sebuah cerpen, alur tidak nampak begitu jelas karen pendeknya cakupan cerita. Namun kita tetap bisa mengetahui sebuha alur dari cerpen dengan cara membagi cerita kedalam beberapa tahap.
UNSUR INTRINSIK CERPEN
TEMA
Tema adalah inti ide dasar dari sebuah cerpen. Dari tema tersebut bisa dibangun atau dikembangkan unsur – unsur pendukung lainnya
SETTING
Setting atau biasa juga disebut dengan latar biasanya berupa waktu, tempat, serta suasana yang melingkupi cerita
PESAN
Sebuah cerpen pasti mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Pesan tersebut bisa berbentuk implisit ataupun eksplisit
PENOKOHAN
Penokohan menggambarkan watak – watak para tokoh yang ada dalam cerita
SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang cerpen yang bercerita dengan menempatkan pengarang sebagai orang pertama, orang kedua, orang ketiga, atau bahkan orang yang ada diluar cerita cerpen itu sendiri
ALUR
Pada sebuah cerpen, alur tidak nampak begitu jelas karen pendeknya cakupan cerita. Namun kita tetap bisa mengetahui sebuha alur dari cerpen dengan cara membagi cerita kedalam beberapa tahap.
Ragam diskusi dan seminar
Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Seminar
Seminar adalah pertemuan sekelompok pakar/ahli atau peminat untuk membahas masalah tertentu setelah pengajuan makalah atau prasaran
Komentar Para Pembaca
Cara memberikan komentar
Dalam berdiskusi ,isi suatu tanggapan ada bermacam-macam:
1.Tanggapan berupa pertanyaan
Pertanyaan yang perlu diajukan ketika ada pendapat peserta lain yang tidak jelas,pertanyaan tersebut harus relevan denfan permasalahan yang didiskusikan dan pertanyaan itu harus di sampaikan dengan santun.
2.Tanggapan berupa kritik atau dukungan
Kritik disampaikan ketika pendapat orang berbeda dengab pendapat kita sendiri dan Dukungan disampaikan ketika pendapat orang selaras dengan pendapat kita sendiri
1.B.Tanggapan terhadap hasil penelitian
Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
- mengidentifikasi dan merumuskan masalah
- melakukan studi pendahuluan
- merumuskan hipotesis
- mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
- menentukan rancangan dan desain penelitian
- menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
- menentukan subjek penelitian
- melaksanakan penelitian
- melakukan analisis data
- merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
- menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Pada anak berusia 6
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Struktur luar gigi terdiri
atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak
dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung
oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
bagiannya sebagai berikut.
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,
tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
ke rahang.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
selanjutnya.
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Pada anak berusia 6
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Struktur luar gigi terdiri
atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak
dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung
oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
bagiannya sebagai berikut.
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,
tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
ke rahang.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
selanjutnya.
SISTEM KOORDINASI
Sistem
Koordinasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kerja
organ-organ tubuh supaya dapat melaksanakan fungsi tertentu dengan baik dan
teratur.
1. Sistem Saraf
a. Sistem Saraf Pusat
- Pembagian Sistem saraf pusat: terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
- Lobus otak (nama dan fungsinya):
o Lobus Oksipitalis, berperan penting terhadap terhadap penglihatan
o Lobus Temporalis: pusat pendengaran
o Lobus Frontalis: koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berfikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi
o Lobus Parietalis: pusat tanggapan (persepsi) terhadap rangsang yang berupa sentuhan, tekanan, getaran, rasa sakit, suhu, dam rasa
b. Gerak
1) Gerak biasa: Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
2) Gerak refleks : Rangsang → reseptor → neuron sensorik → neuron konektor atau interneuron (di otak atau di sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor
- Lengkung refleks adalah jarak tependek yang dilalui impuls untuk gerak refleks
Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks yaitu untuk menerima rangsang dari reseptor untuk diteruskan ke sumsum tulang belakang.
- Contoh Gerak refleks:
o Jalannya saraf pada gerak mata bila terkena debu: reseptor – neuron sensorik – interneuron di otak – neuron motorik – efektor.
o Gerak reflek lutut (lutut dipukul): reseptor – neuron sensorik – interneuron di sumsum tulang belakang – neuron motorik – efektor.
c. Prinsip penghantaran/penjalaran impuls
- Penghantaran impuls melalui neuron: karena adanya perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf.
- Penghantaran impuls melalui sinapsis: apabila impuls telah sampai di ujung akson akan melepaskan zat neurotransmitter.
Langganan:
Postingan (Atom)